Kata virtual reality tentu sudah sering kita dengar di berbagai media tapi mungkin anda belum mengetahui dengan pasti apa yang dimaksud teknologi VR ini. Teknologi ini memungkinkan penggunanya untuk terlibat secara langsung dengan lingkungan dalam dunia maya yang seluruhnya disimulasikan oleh mesin (computer). Saat ini teknologi VR banyak diaplikasikan dalam bidang hiburan seperti game dan film. Jadi tak hanya bermain game sambil menatap layar televisi atau smartphone anda bisa menjadi karakter dalam permainan tersebut dan bertarung secara realistis membasmi musuh.
Cara kerja virtual reality.
Tujuan dari dikembangkannya teknologi ini adalah membuat pengguna merasa yakin bahwa dirinya tengah berada di dunia yang berbeda. Di sini system dapat "memperdaya" bagian otak yang mengontrol gerak, penglihatan, serta indera lainnya sehingga seolah-olah pengguna berada di lingkungan yang lain.
Komponen - komponen penting dalam VR antara lain adalah, HMD atau Head Mounted Display yang berguna untuk menciptakan ilusi untuk mata kita. Di sini juga diterapkan system stereoscopic vision yang merangsang perspektif kita akan kedalaman serta struktur 3D. Berikutnya adalah display atau tampilan yang diciptakan VR dengan me-render gambar stereoscopic pada display dari HMD dengan minimal 60 fps. Terakhir adalah optics atau lensa yang berfungsi untuk memusatkan gambar yang nantinya dilihat oleh mata.
Sekilas tentang teknologi AR (Augmented Reality).
Bila berbicara tentang VR rasanya tak lengkap bila tidak menyinggung pula tentang AR atau Augmented Reality. Teknologi ini memadukan benda dua dan tiga dimensi pada dunia maya kemudian memproyeksikannya pada lingkungan yang nyata. Kinerja teknologi ini adalah mengikuti prinsip deteksi citra dengan marker sebagai citra yang dimaksud tersebut.
System kerjanya sejatinya cukup sederhana, yaitu pertama webcam yang telah dikaliberasi akan menyelidiki marker yang digunakan kemudian menandai polanya. Berikutnya webcam akan mendeteksi apakah marker tersebut sesuai database yang dipunyai dan bila tidak maka informasi marker dimaksud tak akan diproses. Sebaliknya bila memang sinkron maka informasi tersebut akan dimanfaatkan untuk me-render serta menayangkan obyek 3D yaitu animasi yang sebelumnya telah dibuat.
Dalam waktu dekat Facebook konon juga akan merilis fitur yang berkaitan dengan teknologi VR dan AR lalu mengemasnya dalam bentuk perangkat yang disebut smart glasses. Saat ini produk tersebut masih dalam tahap riset dan pengembangan, sebagaimana yang dikatakan oleh Kirkpatrich, staf yang berwenang dalam bidang tersebut di perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg itu.
Cara kerja virtual reality.
Tujuan dari dikembangkannya teknologi ini adalah membuat pengguna merasa yakin bahwa dirinya tengah berada di dunia yang berbeda. Di sini system dapat "memperdaya" bagian otak yang mengontrol gerak, penglihatan, serta indera lainnya sehingga seolah-olah pengguna berada di lingkungan yang lain.
Komponen - komponen penting dalam VR antara lain adalah, HMD atau Head Mounted Display yang berguna untuk menciptakan ilusi untuk mata kita. Di sini juga diterapkan system stereoscopic vision yang merangsang perspektif kita akan kedalaman serta struktur 3D. Berikutnya adalah display atau tampilan yang diciptakan VR dengan me-render gambar stereoscopic pada display dari HMD dengan minimal 60 fps. Terakhir adalah optics atau lensa yang berfungsi untuk memusatkan gambar yang nantinya dilihat oleh mata.
Sekilas tentang teknologi AR (Augmented Reality).
Bila berbicara tentang VR rasanya tak lengkap bila tidak menyinggung pula tentang AR atau Augmented Reality. Teknologi ini memadukan benda dua dan tiga dimensi pada dunia maya kemudian memproyeksikannya pada lingkungan yang nyata. Kinerja teknologi ini adalah mengikuti prinsip deteksi citra dengan marker sebagai citra yang dimaksud tersebut.
System kerjanya sejatinya cukup sederhana, yaitu pertama webcam yang telah dikaliberasi akan menyelidiki marker yang digunakan kemudian menandai polanya. Berikutnya webcam akan mendeteksi apakah marker tersebut sesuai database yang dipunyai dan bila tidak maka informasi marker dimaksud tak akan diproses. Sebaliknya bila memang sinkron maka informasi tersebut akan dimanfaatkan untuk me-render serta menayangkan obyek 3D yaitu animasi yang sebelumnya telah dibuat.
Dalam waktu dekat Facebook konon juga akan merilis fitur yang berkaitan dengan teknologi VR dan AR lalu mengemasnya dalam bentuk perangkat yang disebut smart glasses. Saat ini produk tersebut masih dalam tahap riset dan pengembangan, sebagaimana yang dikatakan oleh Kirkpatrich, staf yang berwenang dalam bidang tersebut di perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg itu.